Kita bisa melihat banyak orang di dunia ini yang penuh cinta kasih dan hidup harmonis. Hati mereka yang murni bagaikan bulan purnama di atas langit. Di tengah lingkungan yang baik, kita tentu bisa menyelaraskan pikiran. Jika setiap orang bisa menyelaraskan pikiran hingga berada dalam kondisi yang tenang, maka secara alami, semua orang akan bersatu hati dan harmonis.
Saat Anda, dia, dan saya memiliki pikiran yang tenang dan tekad yang sama, berarti kita telah bersatu hati. Saat semua orang bersatu hati, secara alami akan tercipta keharmonisan. Semua orang bersatu hati dan harmonis, inilah masyarakat yang paling damai. Untuk mewujudkan kondisi seperti ini, setiap orang hendaknya menjaga pikiran agar terbebas dari noda. Jadi, menyucikan hati sangatlah penting. Kita harus mendengar, merenungkan, dan mempraktikkan Dharma.
Setelah mendengar Dharma, kita harus bersungguh-sungguh merenungkan dan mempraktikkannya saat kita bisa melakukannya. Demikianlah cara kita menyerap Dharma yang dibabarkan Buddha untuk menghapus noda batin kita. Setelah menghapus noda batin, kita harus melindungi batin kita agar tidak ternoda lagi.
Suatu hari, seorang pria kurang mampu pergi ke Jetavana. Melihat seorang bhiksu, dia segera memberi penghormatan dan berkata, “Aku ingin menemui Buddha.” Bhiksu itu berkata, “Ada apa?” Pria itu berkata, “Ini berkaitan dengan kehidupanku.” Bhiksu itu segera membawanya ke hadapan Buddha.
Saat tiba di hadapan Buddha, pria itu bersujud dan memberi penghormatan. Dia mendongak dan berkata, “Yang Dijunjung, aku sangat menderita. Aku hidup kekurangan dari lahir hingga kini. Aku mendengar bahwa jika ingin menjadi kaya, kita harus berdana. Namun, aku tidak memiliki apa-apa. Bagaimana aku bisa berdana?”
Buddha tersenyum padanya dan berkata, “Berdana tidak perlu menunggu hingga kaya. Aku akan mengajarimu tujuh jenis dana tanpa uang.”
“Pertama, gunakan matamu dengan baik. Engkau bisa menolong orang yang penglihatannya tidak baik dengan menuntun mereka.”
“Kedua, engkau harus tersenyum. Saat bertemu dengan orang lain, wajahmu harus terlihat ceria dan gembira, jangan terlihat cemberut atau kesal. Jika tidak, orang-orang akan menjauhimu. Jadi, engkau harus ceria, gembira, dan ramah dalam memperlakukan orang lain.”
“Ketiga, saat bertemu dengan orang lain, apa pun yang orang lain katakan padamu, engkau harus membalasnya dengan tutur kata baik. Engkau harus senantiasa bertutur kata baik dan memuji orang lain.”
“Keempat, saat ada orang yang kekurangan tenaga untuk mengangkat barang berat atau melakukan pekerjaan berat, engkau bisa menggunakan tenagamu untuk membantu pekerjaan mereka.”
“Kelima, engkau harus membina pikiran baik. Dengan begitu, engkau akan memandang semua orang sebagai orang baik dan bisa dekat dengan mereka.”
“Keenam, engkau harus menghormati lansia. Engkau harus menjaga keharmonisan dan menghormati setiap orang.”
“Ketujuh, terhadap anak-anak, orang kurang mampu, orang berketerbatasan fisik, bahkan semua makhluk hidup, engkau harus berdana dengan cinta kasih.”
“Semua jenis dana ini tidak butuh uang. Engkau hendaknya bisa melakukannya.”
Mendengar bahwa perbuatan baik bisa dilakukan tanpa mengeluarkan uang, pria kurang mampu itu memutuskan untuk segera menjalankan semua itu. Lihatlah betapa penuh welas asihnya Buddha. Ternyata, menjadi kaya tidak harus memiliki banyak uang. Asalkan kita bersedia bersumbangsih, batin kita akan sangat kaya.
Buddha bertanya pada pria itu, “Meski ini sangat mudah, tetapi bisakah engkau melakukannya?” Asalkan memiliki tekad, tidaklah sulit untuk melakukannya. Setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan yang murni. Pada hakikatnya, semua orang memiliki kebijaksanaan yang setara dengan Buddha. Hanya saja, kita tidak tahu cara untuk mengembangkannya.
Berhubung kini telah tahu caranya, kita harus mendengar, merenungkan, dan mempraktikkan Dharma.
Saudara sekalian, jika kita ingin orang yang melihat kita merasa bahwa kita memiliki jalinan jodoh dengan mereka, pertama-tama, kita harus ceria dan gembira. Jika ingin orang lain mendengarkan kata-kata kita, kita harus senantiasa bertutur kata baik, membina pikiran baik, dan menghormati setiap orang.
Kita juga harus menolong orang yang penglihatannya tidak baik dengan menuntunnya ke jalan yang aman. Kita juga harus berusaha semampu kita untuk menolong sesama. Apa pun yang bisa kita lakukan untuk menolong orang lain, kita harus berusaha melakukannya.
Terhadap sesama manusia, kita harus membina rasa hormat. Jika bisa menjalankan tujuh jenis dana ini, bukankah kita bisa menjalin jodoh baik? Jadi, kita harus senantiasa menyelaraskan pikiran agar tetap tenang dan hidup harmonis dengan semua orang.
Demikianlah dituliskan kisahnya dari video Master Cheng Yen Bercerita – Tujuh Jenis Dana Tanpa Uang (154)
Youtube Terjemahan Indonesia : https://youtu.be/9fZjZyckvFQ
Youtube English Subtitle : https://youtu.be/Ao7b1zPjizs
Master Cheng Yen Bercerita : Disiarkan di Stasiun Televisi
Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
Master Cheng Yen Bercerita Tayang Setiap Hari Senin Dan Selasa Pukul 06.30 Wib, 14.45 Wib, 08.30 Wib, 22.00 Wib. Hanya Di Daai Tv.
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva