Master Cheng Yen Bercerita ” Menghirup Keharuman Kebajikan ” (037)

Jika bisa menjaga pikiran dengan baik, kita tidak akan jalan menyimpang. Semerbak dan keharuman kebajikan dapat memenuhi setiap penjuru. Semerbak kebajikan dapat menggugah orang bagaikan angin yang dapat mengerakkan rumput. Saat angin berembus, rerumputan pun ikut bergoyang mengikuti arah angin. Kita bisa melihat rerumputan atau tanaman padi yang belum tumbuh, ketika angin  bertiup,  seluruh rerumputan dan tanaman padi ikut bergerak sesuai arah embusan angin. Ia terlihat sangat indah. Sama halnya dengan angin semerbak kebajikan.

Saat angin berembus, semua bunga dan rerumputan akan bergerak mengikuti arah angin. Begitupula dengan pendidikan. Lihatlah tata karma yang kita tanamkan. Bagaimana kita membimbing anak-anak, demikianlah prilaku yang harus kita miliki. Tata karma seseorang menunjukkan prinsip yang di pegangnya. Inilah yang sering saya katakan. Tata karma adalah prinsip dasar dalam hidup kita. Inilah yang disebut angin yang mengerakkan rumput.

Di dalam lingkungan seperti apa kita menerima bimbingan, demikianlah perilaku yang kita miliki. Jadi, lingkungan pelatihan yang baik dapat mendukung kita untuk belajar. Dahulu saya pernah mengulas tentang tali rumput yang digunakan untuk mengikat ikan. Pada dasarnya rumput memiliki aroma harum. Namun, jika rumput dibuat menjadi tali untuk mengikat barang yang beraroma tidak sedap, maka setelah ikatan itu dilepas dan diletakkan diatas lantai, tali itu menjadi beraroma tidak sedap. Apakah kalian masih mengingat kisah ini, demikianlah kisahnya : https://youtu.be/dBpQQigRmtk?t=3m22s

“Ia adalah keharuman kebajikan .” Kita harus menerima jalan kebenaran yang Buddha tunjukkan.  Jalan kebenaran dapat membersihkan batin kita dari ketamakan, kebencian dan kebodohan. Ini yang disebut keharumanan kebajikan.

Keharuman kebajikan dapat memenuhi segala penjuru, tak peduli dari mana arah angin berembus. Inilah ajaran yang baik. Selain diri sendiri dapat menerima ajaran baik, kita juga dapat menggunakannya untuk membimbing orang lain. Jadi, semerbak dan keharuman kebajikan dapat menyebar ke seluruh penjuru. Ini bergantung pada pelatihan diri kita. Adakalanya batin kita tidak menentu. Saat senang kita bisa bertekad. Saat kondisi kurang baik, pikiran buruk muncul. Bukankah seperti itu ? Jika demikian. Kita harus berhati-hati. Kita harus menyerap pendidikan yang penuh kebajikan ke dalam hati. Kemudian kita dapat kembali berbagai segala yang kita pahami untuk membimbing sesama.

Dengan semerbak dan keharuman kebajikan, kita dapat menyadarkan diri sendiri  dan orang lain, inilah yang di sebut keharuman  kebajikan. Manusia sangat keras kepala karena memiliki noda batin, yakni ketamakan, kebencian dan kebodohan serta berbagai tabiat yang buruk. Karena itu, manusia sangat sulit untuk dibimbing. Kita harus menggunakan berbagai cara. Untuk menasihati dan membimbing sesama. Didalam batin kita sendiri juga terdapat banyak tabiat buruk yang sulit di kikis. Jadi, untuk membimbing orang lain, terlebih dahulu kita harus mengubah tabiat sendiri.  Setelah itu, kita baru bisa membantu orang lain mengubah tabiat buruk. Inilah pelatihan diri. Setelah melatih kebajikan, barulah kita memiliki kekuatan untuk membimbing orang lain.

Demikianlah dituliskan kisahnya dari video Master Cheng Yen Bercerita ” Menghirup Keharuman Kebajikan ” (037) https://youtu.be/dBpQQigRmtk

Master Cheng Yen Bercerita : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Sabtu  18.30 WIB; Tayang ulang: Sabtu 22.00 WIB, Sabtu (Minggu berikutnya)  06.00 WIB

TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva