Master Cheng Yen Bercerita ” Kepunyaan Lima Pihak ”

 

Karena sulit untuk terlahir sebagai manusia, kita harus memanfaatkannya dengan baik. Kita harus memanfaatkan setiap waktu, ruang dan hubungan antar sesama dengan baik. Artinya, kita harus memanfaatkan setiap waktu untuk melatih diri. Setiap saat adalah saat yang tepat untuk melatih diri. Dunia ini sangatlah luas. Tak peduli dimanapun berada, kita tetap bisa mengamati kondisi luar kita tetap bisa menggunakan kondisi luar untuk membangkitkan kesadaran. Ruang juga merupakan sarana yang baik untuk melatih diri.

 

Pelatihan diri yang terbaik adalah diantara orang banyak. melalui interaksi dengan sesama, kita dapat melihat segala sesuatu di dunia, sifat manusia dan lain-lain. Selama pikiran kita tidak tercemar, segala sesuatu di dunia dapat membabarkan Dharma kepada kita dan membangkitkan kebijaksanaan kita.

 

” KEPUNYAAN LIMA PIHAK ”

Di sebuah negri, ada seorang raja yang memimpin dengan baik sehingga negrinya sangat damai. Namun sang Raja tak pernah meninggalkan istana untuk melihat kehidupan rakyatnya. Suatu ketika perdana mentrinya. Memberi saran kepada sang raja, “ Paduka saya ingin menyarankan kepada anda untuk keluar melihat kehidupan rakyat.” Sang Raja menyetujuinya.

 

Beliau melihat kehidupan rakyatnya sangat makmur. Bangunan rumah rakyat sangat indah dengan menggunakan emas dan perak sebagai penghias genting. “Beliau berpikir rakyatku sangat kaya, apakah suatu hari negri lain akan datang menjajah ?”  Karena itu, sang raja memutuskan untuk memperkuat pertahanan militer negrinya. Beliau lalu mengeluarkan perintah untuk meminta orang-orang kaya menyumbang uang kepada Negara untuk menambah pasokan peralatan militer. Setelah perintah itu dikeluarkan, orang-orang sangat panik. Di antaranya ada seorang pengusaha kaya yang lalu mencatat semua kekayaannya di dalam sebuah buku. Dengan membawa buku itu, dia pergi ke istana dan berkata kepada sang Raja, “ Saya sudah mencatat semua harta saya di buku ini.” Paduka silahkan melihatnya.” Sang Rajapun melihatnya. “ Kamu adalah orang berada.” “ Berani-beraninya kamu menipu saya bahwa kamu hanya memiliki 30 juta ? “  Pengusaha itu menjawab, ini adalah uang pribadi yang saya miliki untuk membantu orang miskin, untuk memberi persenbahan kepada Tiga Permata, atau memberi bantuan dana pendidikan kepada cendekiawan agar mereka dapat belajar dengan tenang.” “ Sisa harta yang lain adalah kepunyaan lima pihak.” Sang Raja bertanya “ Apa yang di maksud kepunyaan lima pihak ?” Pengusaha itu menjawab, “ Lima pihak meliputi bencana kebakaran, bencana banjir, perampok, pejabat pemerintah, dan anak yang tidak berbakti.” “ Kehidupan tidaklah kekal.” “ Saat terjadi banjir, semua harta kekayaan akan hanyut.” “Ketika terjadi kebakaran, semua harta kekayaan akan hangus terbakar.” Kita tidak tahu kapan perampok yang berniat buruk akan datang merampas harta kita.” “ Selanjutnya adalah pemerintah.” : Contohnya Raja yang meminta kami untuk menyumbangkan harta.” Yang terakhir adalah generasi penerus yang tidak berbakti dan hanya tahu berfoya-foya.” “ Mereka juga menghabiskan harta saya.” “ Inilah lima pihak tersebut.” “ Belum tentu semua harta itu bertahan selamanya.” “ Saya tidak berani menganggapnya sebagai milik saya.” Mendengar ucapan itu sang Raja berkata, “ Sekarang saya paham” “ Bawalah kembali uang pribadimu.” “ Teruslah membantu orang yang kurang mampu, memberi persembahan kepada Tiga Permata, dan memberi bantuan dana pendidikan kepada cendikiawan.” Terima kasih kepada anda yang telah begitu banyak kebaikan untuk negri saya.” “ Berhubung ini adalah kepunyaan lima pihak, saya berharap kekayaan anda terus meningkat sehingga anda dapat terus berbuat baik bagi masyarakat.” Pengusaha itu juga sangat berterima kasih.  Sang raja segera mencabut perintah itu dan mengembalikan uang yang telah diterimanya dari orang berada. Beliau menggunakan pola pikipikergusaha itu untuk membimbing para rakyatnya agar menggunakan penghasilan mereka untuk membantu sesama.

 

 

Saya sering berkata bahwa saat punya satu, manusia merasa kurang Sembilan. Jika kita bisa berdonasi satu saat punya sepuluh maka kehidupan kita akan lebih bahagia. Contohnya pengusaha itu. Dia memiliki uang pribadi sebanyak 30 juta yang digunakannya untuk membantu orang. Ini cara mengatur keuangan yang baik. Dalam kehidupan ini, jika selalu merasa kurang Sembilan saat punya satu, maka kita akan sangat menderita. Lihatlah pengusaha itu. Dia bisa membagi hartanya menjadi beberapa bagian. Dia menyisihkan sebagian hartanya untuk menjalankan bisnis dan sebagian lainnya digunakan untuk membantu orang kurang mampu. Dia melakukan semua itu karena telah menyadari bahwa harta kekayaan adalah kepunyaan lima pihak.

 

Saat ada salah satu pihak yang ingin mengambil hartanya dia tidak akan merasa risau. Inilah yang disebut tanpa celah, tidak untung tidak rugi. Apakah keuntungan dan kerugian dalam hidup ini ? Tidak ada. Karena itu, ia disebut tanpa celah. Jika setiap orang dapat memahami bahwa kehidupan ini pada hakikatnya adalah kosong maka mereka tidak akan bersikap perhitungan.

 

Jika hati kita tidak perhitungan maka tidak akan ada kerisauan. Jika memiliki kekayaan, hendaknya kita menggunakannya untuk memberi manfaat bagi umat manusia.   Jika tidak memiliki kekayaan, kita juga jangan merasa risau. Jalanilah kehidupan seperti ini. Buddha juga mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu pada hakikatnya adalah kosong.

 

Jika bisa memahami kebenaran tentang kekosongan, maka hati kita akan bebas dari kemelekatan, bebas dari kerisauan dan bebas dari rasa takut. Dengan demikian secara alami, kita tidak akan berpikiran keliru. Namun, banyak orang   tidak dapat memahami kebenaran dari kekosongan. Kita hendaknya memahami bahwa segala sesuatu terbentuk dari perpaduan banyak sebab dan kondisi.

 

Jika kita menguraikan sebuah objek secara mendalam untuk melihat apa yang tersisa pada akhirnya, kita akan menemukan bahwa yang tersisa adalah kosong. Segala sesuatu yang berwujud adalah kosong. Perpaduan banyak unsur menghasilkan sesuatu yang berwujud, inilah prinsip kebenaran di dunia. Contohnya sebuah meja. Awalnya ia bukan bernama meja. Ia terbuat dari kayu. Darimana kayu berasal ? dari tumbuhan yang disebut pohon. Jenis pohon apa ? Jenis pohon yang berbeda-beda. Supaya pohon dapat bertumbuh diperlukan perpaduan benih, tanah, air, sinar matahari dan banyak unsur lainnya. Kayu bisa membentuk banyak jenis barang. Namun, jika diuraikan satu per satu. Sesungguhnya semuanya adalah kosong. Jika dapat memahami semua prinsip ini, saya yakin bahwa di dunia ini tidak akan ada lagi pertikaian.

 

Demikianlah dituliskan kisahnya dari video Master Cheng Yen Bercerita ” Kepunyaan Lima Pihak ” (027) https://youtu.be/RO4rsZy4JWU

 

Master Cheng Yen Bercerita : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
Setiap Sabtu  18.30 WIB; Tayang ulang: Sabtu 22.00 WIB, Sabtu (Minggu berikutnya)  06.00 WIB
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva