Master Cheng Yen Bercerita ” Cuka Manis dan Air” (003)
Waktu terus berlalu tanpa henti dan tak akan terulang kembali. Kita harus selalu mengingatkan diri bahwa kehidupan ini sangat singkat dan penuh derita. Dengan susah payah, kita bisa menemukan jalan yang benar ini. Setelah menemukan jalan kebenaran ini dan mulai melangkah di atas nya arah kita janganlah menyimpang lagi. Buddha sering membuka pintu dhamma dan membabarkan metode terampil. Namun banyak orang yang tidak dapat sungguh-sungguh memahami ajaran Nya. Karena itu, Beliau menggunakan berbagai cerita pendek sebagai perumpamaan. Dari berbagai cerita pendek itu, kita bisa mempelajari kebenaran hidup.
Disebuah desa yang terpencil ada banyak warga yang hidup kekurangan. Diantaranya ada seorang nenek yang hidup sangat hemat demi satu tujuan yaitu ingin membeli sebotol cuka manis.
Selengkapnya video https://youtu.be/mD2XwocNPxw…
Kisah ini adalah sebuah perumpamaan, saat membangkitkan tekad untuk mencari prinsip kebenaran yang kita butuhkan kita harus mengambil tindakan nyata. Selama proses ini, meski sudah memperoleh ajaran kebenaran, sebelum benar-benar merasaknnya, jika tidak memiliki tekad yang teguh maka kita akan mudah terpengaruh oleh kondisi sekitar.
Contoh nya nenek itu. Dia sangat menginginkan cuka manis. Jelas-jelas sudah membelinya, tetapi dia belum merasakan cuka itu secara langsung. Namun saat dalam perjalanan pulang dia malah terbuai oleh manisnya buah amra hingga akhirnya meminum air danau yang sesungguhnya sangat keruh. Saat menyadarinya, dia sudah kehilangan cuka manis.
Buddha menggunakan kisah yang demikian sederhana dan sangat dekat dengan keseharian kita untuk membimbing kita dengan harapan setiap orang bisa mempelajari kebenaran lewat setiap hal yang ditemui. Inilah ajaran Buddha kepada kita. Kita harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendengar Dharma dan menyelaminya dalam keseharian.
Janganlah kita seperti nenek itu. Keinginannya tidak banyak yakni hanya sebotol cuka manis. setelah membeli cuka manis, seharusnya dia segera pulang ke rumah untuk menikmatinya. Inilah yang benar. Namun dalam perjalanan pulang dia malah tergoda oleh hal lain sehingga perjalanannya yang jauh dan pengorbanannya menjadi sia-sia. Karena itulah setelah menentukan suatu tujuan, kita harus tekun dan bersemangat untuk mencapainya. Untuk itu, kita harus senantiasa bersungguh hati
Demikianlah dikutip dari http://sanubariteduh.com/mcyb/2015/09/14/master-cheng-yen-bercerita-cuka-manis-dan-air/
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva